Senin, 06 November 2017

Pengalaman pertama kali liburan keluar negeri.. (Part 1)

Assalamualaikum

Pengalaman saya pertama kali keluar negeri adalah ke negara Malaysia, tepatnya 2 kota yaitu Kuala Lumpur dan Melaka.


Berawal pada bulan November 2016, bos di kantor tempat saya bekerja mengajak seluruh staff (6 orang doank sih) untuk berlibur 4 hari ke Malaysia, yang tentu saja di sambut riuh dan excited oleh kami yang semuanya sama sekali belum pernah keluar dari Negeri Indonesia tercinta ini.


Di bulan Desember 2016, saya dan teman teman kantor lainnya mulai melengkapi dokumen untuk pengurusan paspor.

Prosesi pembuatan paspor baru di Kantor Imigrasi Padang berjalan lancar, cerita tentang seharian di Kantor Imigrasi akan saya posting pada postingan selanjutnya ya.😉

Setelah paspor selesai, kami (saya dan teman kantor) mulai hunting tiket pesawat murah dari dan menuju Kuala Lumpur , pastinya Air Asia donk karena satu satunya rute penerbangan internasional dari Bandara International Minangkabau Padang adalah menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA2). Kami mendapatkan tiket pulang pergi Padang-Kuala Lumpur seharga 600 ribuan, belum termasuk bagasi.


Paspor dan tiket sudah ditangan, berbekal blog walking dan tentu saja basic kerjaan saya (tour planner), kami mulai menyusun itinerary perjalanan selama 4 hari 3 malam (14-17 April 2017).


Kira kira beginilah final itinerary kami :


14 Apr '17 : Airport menuju Melaka, Stadhuys, Red Square, Afamosa porta de santiago, Maritime Museum, Taming Sari Tower, Jonker Street, Melaka River Cruise


15 Apr' 17 : Melaka menuju Kuala Lumpur, National Mosque, Dataran Merdeka, KL City Gallery, Petailing Street, China Town, Central Market, Bukit Bintang


16 Apr '17 : Petronas Twin Towers, Batu Caves, Genting Highland, Awana Sky Cable Car, Colmar Tropicale, Japanese Village, I-City


17 Apr' 17: Hotel menuju airport



Good morning Minangkabau.. (Day 01)


Tibalah pada hari keberangkatan kami tanggal 14 April 2017. Pagi hari sekitar pukul 6, saya di jemput oleh Rani salah satu teman kantor untuk berangkat bareng ke bandara yang berjarak sekitar 20-25 menit berkendara dari pusat kota.


Sesampai di bandara, kami mulai melakukan check in dan drop bagasi. Saya membawa satu koper kecil yang dimasukkan ke bagasi dan satu tas slempang kecil berisikan paspor, dompet, hp dan printilan kecil lainnya yang akan di bawa ke kabin.



   
Sebelum naik pesawat



Di dalam pesawat Air Asia

Proses check in dan imigrasi berjalan lancar, paspor saya di cap oleh petugas imigrasi tanpa pertanyaan, kami masuk ke ruang tunggu di lantai 2, pesawat akan berangkat pukul 08.30 WIB, di ruang tunggu saya menyempatkan sarapan dengan Roti Boy yang sebelumnya saya beli di dekat area keberangkatan lantai 1. Sekitar jam 8 penumpang di minta memasuki pesawat, keberangkatan lebih cepat daripada schedule, satu jam perjalanan dan pesawat mendarat di KLIA2 dengan mulus. 



Terminal kedatangan KLIA2

Pesawat yang saya tumpangi pagi itu penuh karena ada beberapa rombongan tour, sedangkan rombongan kami berjumlah 10 orang, 6 orang staff kantor dan 4 orang lagi merupakan bos dan anggota keluarganya.


Jarak dari garbarata pesawat menuju imigrasi cukup jauh, sekitar 15-20 menit berjalan kaki. Konter imigrasi di KLIA2 ini cukup banyak, dan juga ada konter khusus pemegang paspor ASEAN, sehingga tidak membuat antrian mengular panjang. Hari itu bandara cukup ramai, proses imigrasi berjalan lancar, saya di layani oleh petugas imigrasi berwajah melayu dengan mimik muka serius.





KLIA2

KLIA2

Dari konter imigrasi, kami berjalan lagi menuju tempat pengambilan bagasi, bandara KLIA2 sangat besar, saya sempat kebingungan mencari teman lainnya saat saya mampir ke toilet sebentar.

Di area penjemputan, van sudah menunggu, seorang driver bernama Thomas yang akan menemani perjalanan kami selama 4 hari kedepan. Karena pergi bersama bos, tentunya tidak khawatir dengan transportasi, bos sudah menyewa van sebelum kami berangkat kepada salah satu partner kerja di kantor.

Van menuju kota Melaka, di perjalanan kami mampir di semacam food court untuk makan siang, saya memesan nasi dengan ayam goreng dan sambel, saya kurang cocok sih dengan sambel ala malaysia di food court itu, agak hambar, tidak pedas dan kurang nampol dilidah.

Dari bandara ke kota Melaka di tempuh sekitar 2 jam perjalanan, tiba di kota Melaka, kami langsung di drop di area Stadhuys, kawasan yang bersih dan ramah pejalan kaki, taman yang di kelilingi beberapa bangunan berwarna merah, di seberang nya ada jalan setapak untuk menyusuri sungai melaka, jonker street juga tidak jauh dari sana, tapi karena masih siang jadi belum banyak stand pedagang yang berjualan di sepanjang jalan.


Red Square Melaka


   
Queen Victoria's Fountain


Stadhuys

Saya menyempatkan berfoto di mural Kiehl's yang instagramable dan juga Hard Rock Cafe Melaka. Yang paling saya sukai di area ini adalah kincir angin ala ala Belanda yang berada di seberang jalan bangunan merah dan es krim rasa durian seharga RM 2 yang dijual seorang bapak tua di tengah taman.


Jonker mural


Kincir ala Belanda


Hard Rock Cafe Melaka


Beberapa jam menghabiskan waktu disekitar area bangunan merah, tujuan selanjutnya adalah Maritime Muzium, museum berbentuk kapal berwarna coklat tua, membayar tiket masuk seharga RM 15, di dalam museum menampilkan diorama dan sejarah negara Malaysia. Tak jauh dari sana kami mengunjungi Afamosa porta de santiago, sisa gerbang benteng Portugis yang paling tua di Asia dan menunaikan sholat ashar di Mesjid Selat Melaka yang megah.


        
Maritime Muzium



Bagian dalam Maritime Muzium


Masjid Selat Melaka

Tak terasa sudah sore, kami menuju hotel untuk check in. Di perjalanan kami melihat Taming Sari Tower, tapi memutuskan untuk tidak naik karena biaya tiket masuk yang kurang worth it dengan pemandangan siang hari. Taming Sari Tower merupakan menara observasi setinggi 110 meter dengan dek, kita dapat menikmati pemandangan kota melaka dari ketinggian.

Kami menginap di Swiss Garden Hotel, hotel mempunyai akses langsung ke The Shore Shopping Mall, lokasinya dekat dengan sungai melaka dan jonker street. Setelah proses check in dan di berikan key card, kami menuju kamar di lantai 18 dengan membawa koper masing masing. Kamar yang bagus dan nyaman, saya mendapat kamar dengan view bangunan tinggi sekitar hotel. Koneksi internet di hotel ini bagus dan kencang, saya bisa mengabari anggota keluarga di Indonesia dengan lancar jaya, saya memang tidak membeli kartu perdana Malaysia karena harganya kurang ramah di kantong hahaha.


Kamar saya & fanny di Swiss Garden

Setelah mandi dan berganti pakaian, kami keluar hotel untuk makan malam dan mengikuti tour Melaka River Cruise. Thomas sudah menunggu di lobby hotel. Kami makan malam di Amboi Nyonya, menu masakan nya enak dan cocok di lidah saya. Selesai makan, kami menuju sungai melaka untuk menaiki river cruise, tiket masuk sekitar RM 20, mendapatkan snack berupa cornflakes dan jus kotak, worth it untuk pemandangan yang saya saksikan malam itu, kami berlayar sekitar 45 menit menyusuri sungai melaka yang di sepanjang sungai tampak bangunan tua dan hotel hotel berbintang berpadu cantik dengan lampu lampu yang terkesan romantis. Sepanjang perjalanan di putar rekaman suara yang bercerita tentang sejarah kota Melaka di masa lampau.  Insyaallah akan kembali lagi kesini bersama pendamping hidup saya kelak, amiiin.



Amboi Nyonya Restoran


Sungai Melaka

Becak khas kota Melaka

Turun dari kapal, kami menutup hari yang melelahkan tapi menyenangkan dengan menyusuri Jonker Walk atau Jonker Street. Di sepanjang jalan sudah di penuhi stand penjual, mulai dari cemilan, minuman olahan dan souvenir hingga oleh oleh khas melaka. Turis dari berbagai ras dan negara memadati lokasi ini. Saya membeli beberapa souvenir seperti gantungan kunci dan magnet kulkas. Harga souvenir berbeda di setiap stand, saya mendapatkan gantungan kunci isi 6 seharga RM 10, sedangkan teman saya mendapat harga RM 8 dengan jenis yang sama. Puas dan lelah berjalan, kami memutuskan kembali ke hotel dengan berjalan kaki, sempat tersesat dan bertanya petunjuk arah kepada beberapa penduduk lokal, akhirnya kami tiba di hotel dan beristirahat untuk petualangan hari esok.

Karena cerita perjalanan hari pertama ini cukup panjang, maka cerita perjalanan hari kedua sampai hari terakhir akan saya tulis pada postingan selanjutnya.

Semoga teman teman tidak bosan mengunjungi blog saya, cerita perjalanan part 2 akan di publish secepatnya.

Salam kenal dan silahkan meninggalkan komentar untuk masukan atau mungkin ada pertanyaan.

Terimakasih




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Singapura dengan sejuta cerita.. (Part 2)

Assalamualaikum... Maafkan saya ya, karena part 2 yang berjeda cukup lama. Mari kita lanjut cerita hari kedua. Day 2 : 10 Febr...